Iklan Video Online dan Respons Konsumen

Iklan video online dianggap sangat baik untuk branding. Namun, temuan DoubleClick menunjukkan bahwa iklan video online berperforma sangat baik bahkan pada metrik respons langsung seperti rasio klik-tayang. Sedangkan iklan gambar memiliki rasio klik-tayang sebesar 0,1%. Iklan video online sebagai perbandingan memiliki rasio klik-tayang setinggi 0,74%. Pengeluaran untuk mereka hanya 0,6% dari rekan-rekan TV mereka. Pengeluaran iklan video online akan meningkat jika jaringan penerbitan dapat menemukan cara untuk menargetkan video secara kontekstual. Pengiklan AS diperkirakan akan menghabiskan $775 juta untuk iklan video online tahun ini.

Konsumsi video online telah meningkat dengan 62% pengguna internet melihat konten  Nonton Online video streaming seminggu sekali. Sebagian besar konsumen lebih suka menonton konten video streaming di rumah. Konten yang paling banyak ditonton online termasuk klip berita (62%), cuplikan film (38%) dan video musik (34%). Pengguna dalam kelompok usia 18-34 lebih cenderung menonton film, Acara TV, dan konten buatan pengguna secara online. Pengguna ini juga lebih cenderung menghasilkan konten video. Sebagai perbandingan, pengguna di atas 35 tahun mengalirkan lebih banyak klip berita, klip olahraga, dan konten buatan pengguna. 69% pengguna internet yang melakukan streaming konten video online berusia di atas 35 tahun.

Konsumen 8% lebih mungkin untuk melihat iklan video sampai selesai yang berdurasi 15 detik dibandingkan dengan yang berdurasi 30 detik. Namun, format iklan video pra-putar 30 detik sedikit mengungguli format iklan 5 dan 15 detik dalam hal RKT.

Konsumen lebih mudah menerima iklan yang muncul dalam video informasi dibandingkan dengan video hiburan. Karena konsumen sudah mencari konten yang terkait dengan produk atau layanan, mereka akan lebih mudah menerima iklan yang relevan. Situs web video kaya konten memiliki rasio klik-tayang 0,72% dibandingkan dengan situs web premium yang memiliki rasio klik-tayang 0,35%. Konsumen mengatakan bahwa mereka lebih cenderung melihat melalui iklan (mengunjungi situs yang diiklankan tanpa mengklik iklan) daripada mengklik.

Referensi:

DoubleClick TouchPoints IV “Bagaimana Media Digital Sesuai dengan Keputusan Pembelian Konsumen” (Buku Putih)

Studi Video Daring Dua Tahunan: Paruh Pertama 2007 vs. Paruh Kedua 2006 “Siapa, Apa, Kapan, dan Apa yang Berfungsi dari Konsumsi dan Periklanan Video Online”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *